AdaBerita24.com, Medan – Kepala SMA Negeri 4 Medan, Rianto H. Sinaga, memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 sebagai momentum penting untuk mengembalikan semangat pendidikan yang sesungguhnya: membentuk karakter dan menanamkan nilai hidup, bukan sekadar mengejar nilai akademik.

Dalam wawancara, usai beliau mengikuti upacara Hardiknas di Lapangan Astaka, Pancing, Medan, Jumat (2/5/2025), Rianto mengatakan, pendidikan harus menjadi proses yang membebaskan siswa, bukan membelenggu dengan tekanan nilai.

“Hardiknas bukan hanya seremonial tahunan, tapi momen untuk merefleksikan arah pendidikan kita. Jangan sampai anak-anak hanya didorong mengejar angka, tapi lupa menjadi manusia seutuhnya,” ujar Rianto.

Ia menambahkan, di tengah era digital dan disrupsi teknologi, pendidikan harus adaptif tanpa kehilangan ruhnya: membentuk generasi yang jujur, tangguh, kritis, tahan banting dan menghormati sesama. Baginya, peran guru tidak lagi sekadar pengajar, tapi pembimbing kehidupan.

“Sekolah harus menjadi tempat menempa karakter. Saya selalu tekankan kepada siswa bahwa nilai bisa berubah, tapi karakter akan menentukan siapa mereka kelak,” katanya.

Rianto juga mengingatkan pentingnya menghargai proses, bukan sekadar hasil. Ia mengajak siswa untuk tidak takut gagal dan menjadikan kegagalan sebagai pelajaran hidup. “Yang terpenting adalah terus belajar dan tidak menyerah,” tambahnya.

Dalam peringatan Hardiknas ini, SMAN 4 Medan juga menyuarakan semangat pendidikan yang inklusif, ramah anak, dan mendorong kreativitas siswa melalui kegiatan pembinaan karakter dan lomba-lomba minat bakat.

“Semangat Hardiknas 2025 ini adalah membangun manusia yang utuh: cerdas, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkas Rianto.

(Rl/Red)

Fajar

Berita Terkait